Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Obat Generik

Obat generik adalah obat yang memiliki kandungan bahan aktif yang sama dengan obat bermerek, tetapi diproduksi oleh perusahaan farmasi yang berbeda setelah paten obat bermerek tersebut habis. Obat generik memiliki khasiat, dosis, cara penggunaan, dan keamanan yang setara dengan obat bermerek, tetapi harganya biasanya lebih terjangkau karena tidak melibatkan biaya penelitian dan pengembangan yang besar seperti pada obat bermerek.

Ada dua jenis obat generik, yaitu:

  1. Obat generik berlogo (OGB): Obat yang diproduksi dengan nama bahan aktifnya dan memiliki logo khusus yang menunjukkan bahwa obat tersebut adalah generik.
  2. Obat generik bermerek: Obat generik yang diberi merek dagang oleh perusahaan farmasi, meskipun tetap memiliki kandungan yang sama dengan obat bermerek aslinya.

Keberadaan obat generik sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap obat yang terjangkau dan efektif.

Perbedaan Obat Generik dan Paten



Perbedaan antara obat generik dan obat lainnya, terutama obat bermerek (branded/paten), dapat dilihat dari beberapa aspek seperti komposisi, harga, proses pembuatan, dan hak paten. Berikut adalah penjelasannya:

1. Kandungan dan Komposisi

  • Obat Generik: Mengandung bahan aktif yang sama dengan obat paten, yang berarti memiliki komposisi, dosis, khasiat, dan keamanan yang setara dengan obat bermerek.
  • Obat Bermerek: Juga mengandung bahan aktif, tetapi diproduksi oleh perusahaan yang pertama kali mengembangkan dan mematenkan obat tersebut. Obat bermerek sering memiliki tambahan bahan eksipien (bahan tidak aktif) yang mungkin berbeda.

2. Hak Paten

  • Obat Generik: Diproduksi setelah hak paten dari obat bermerek habis, sehingga perusahaan farmasi lain dapat membuat versi generik tanpa perlu membayar royalti atau biaya paten.
  • Obat Bermerek: Dilindungi oleh hak paten selama beberapa tahun, selama itu hanya perusahaan yang memegang paten yang dapat memproduksi dan menjualnya. Setelah paten berakhir, perusahaan lain bisa membuat obat generiknya.

3. Harga

  • Obat Generik: Umumnya lebih murah karena tidak memerlukan biaya penelitian, pengembangan, dan pemasaran sebesar obat bermerek. Biaya produksi yang lebih rendah membuat obat generik lebih terjangkau bagi konsumen.
  • Obat Bermerek: Cenderung lebih mahal karena mencakup biaya riset, pengembangan, dan promosi yang dikeluarkan perusahaan farmasi untuk mengembangkan obat tersebut dari awal.

4. Proses Pengembangan

  • Obat Generik: Diproduksi setelah penelitian dan uji klinis dilakukan oleh perusahaan yang mengembangkan obat bermerek. Obat generik hanya perlu membuktikan kesetaraan bio (bioequivalence), yang menunjukkan bahwa obat tersebut bekerja sama dengan obat bermerek.
  • Obat Bermerek: Melalui proses pengembangan yang panjang, termasuk penelitian, pengujian laboratorium, uji klinis, dan persetujuan dari badan pengawas obat sebelum bisa dijual.

5. Penampilan dan Merek

  • Obat Generik: Biasanya dijual dengan nama bahan aktifnya dan tidak selalu memiliki kemasan atau penampilan yang menarik.
  • Obat Bermerek: Memiliki nama dagang dan sering kali didesain dengan kemasan yang lebih menarik untuk membedakannya dari produk lainnya.

6. Ketersediaan

  • Obat Generik: Ketersediaannya sangat luas, terutama untuk penyakit umum karena tujuannya untuk memberikan alternatif yang lebih terjangkau.
  • Obat Bermerek: Biasanya tersedia dengan lebih sedikit varian setelah patennya berakhir dan munculnya obat generik.

Secara garis besar, obat generik merupakan alternatif yang lebih ekonomis dengan kualitas yang setara dibandingkan obat bermerek.

Contoh Obat Generik di Indonesia

Di Indonesia, beberapa contoh obat generik yang umum digunakan antara lain:

  1. Paracetamol: Digunakan untuk meredakan demam dan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala dan nyeri otot.
  2. Amoxicillin: Antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan, telinga, dan kulit.
  3. Amlodipine: Digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) dan mencegah angina (nyeri dada).
  4. Metformin: Obat yang sering diresepkan untuk penderita diabetes tipe 2 guna membantu mengontrol kadar gula darah.
  5. Omeprazole: Digunakan untuk mengobati masalah asam lambung, seperti tukak lambung, tukak usus, dan refluks asam.
  6. Captopril: Obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung.
  7. Ibuprofen: Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang digunakan untuk meredakan nyeri, demam, dan peradangan.

Obat-obat ini dijual dengan nama bahan aktifnya atau dengan merek generik berlogo dan mudah ditemukan di apotek di seluruh Indonesia.


Posting Komentar untuk "Pengertian Obat Generik"