Copas dan Etika
Copas
Aku nggak ingin munafik untuk Say Yes to Privacy Say No to Piracy, tapi sebaliknya aku juga nggak mau cuma Say Yes to Piracy But No to Privacy
Bukan hal yang baru sebenarnya budaya copas di negara ini, dari SD mungkin kita sudah terbiasa meng-copas PR temen sekelas atau juga copas jawaban ulangan tetangga bangku. Comot sana comot sini tanpa perlu berfikir banyak, yang penting PR beres, ulangan seratus. masalah siapa yang belajar semalem suntuk sih manadaurus....
Budaya ini kemudian merambah ke masalah hak Cipta, Indonesia terkenal dengan pembajak2 ulungnya, dari pembajak sawah, pembajak kaset, pembajak film sampe pembajak software. Biar kata UU HAKI sudah disahkan, tetap saja tidak menghentikan proses pembajakan di negeri ini, justru UU ini sering disalahgunakan

Merambah ke dunia maya banyak juga orang yang cuma menuh2in blognya dengan artikel copas yang didapat dari tempat lain, atau klo anda seorang kaskuser, banyak sekali Thread kaskus yang repost, dengan judul dan isi sama, dan pelakunya hanya ingin mencari sertifikat ISO dan cendol.
Etika
Manusia hidup berdasarkan etika, nilai2 budaya yang diakui dan dijalankan bersama2 dalam sebuah komunitas. Ketika seseorang melanggar etika tentu akan memicu reaksi negatif dari orang2 disekelilingnya.
Meskipun demikian batas kewajaran sebuah nilai kembali pada setiap pribadi, seorang yang akrab bisa saja malah tertawa geli klo temennya ngabsen penghuni bonbin, sementara jika pelakunya orang yang tidak terlalu akrab bisa langsung adu panco. Bicara A di saat yang salah bisa bikin orang nangis2, tapi sebaliknya bisa juga menghangatkan suasana. Nilai2 tersebut tidak bisa diukur dalam standar yang baku, karena sifatnya sangat fleksibel
Bagaimana etika di inet? karena saya dan anda berbeda maka fleksibilitas penilaiannya juga pasti berbeda, klo saya kurang dan anda lebih itu wajar, klo saya lebih anda kurang ya jangan dibilang kurang ajar.
Siap Berbagi Atau Tidak Sama Sekali
Menjadi blogger/facebooker tentu berbeda dengan kita menjadi netter, chatter, blogwalker atau sekedar browser, yang bersifat pasif, ngebrowse sana kesini, ngintip sana sini tanpa perlu ikut koman kamen, nitip salam dan bla bla lainnya.
Apa tujuan kita memiliki blog? ada yang ingin menuliskan keseharian sebagai diary online nya, ada yang ingin menjual barang dagangan, ada yang sekedar ingin berbagi pengetahuan, tips trik tertentu, atau sekedar menjadikannya gudang download. Apa kesamaannya?? kita memiliki blog karena kita ingin berbagi hal2 tersebut, kita ingin mendapat feedback, masukan, kritikan, saran, pujian, de es be dari apa yang kita bagi, apakah mendapat respon positif atau negatif dari orang lain.
Bagaimana jika seseorang mengcopas karya kita? tanpa ijin, tanpa konfirm langsung pasang di internet?? Selama yang dipasang bukan
Pada dasarnya aku tidak keberatan dengan orang yang melakukan copas/melakukan pembajakan, bahkan jika yang dibajak adalah hasil jerih payahku, itu artinya seseorang melihat karya kita memiliki nilai dan bobot untuk dibajak dan dibagi2kan pada orang lain, memang tidak seperti pembajakan lagu, biar kata lagu Nidji dibajak sampe habis, tetep saja orang tahu yang nyanyi tuh Nidji, bukan Rio, beda sama postingan, artikel atau karya visual kita.
Ada kalanya kita mengetahui sebuah informasi justru berasal dari sesuatu yang copas, bukan dari situs aslinya, dan buatku itu malah sangat membantu kita menemukan informasi baru, mungkin klo yang lumayan mengganggu sih, orang yang ngeposting puluhan artikel copas di Multiply sekaligus, masih mending klo informasi itu dikata2in sendiri, atau diposting di blog non MP, coz disini posting puluhan artikel selalu berimbas buruk pada inbox tetangga kita, lha klo cuma mindah isi kaskus ke MPnya sih ngapain???beli aja servernya sekalian trus pajang dirumah
Jika memang kuatir seseorang akan membajak karya kita di inet, tambahkan watermark nama, blog atau signature kita pada karya visual, biar lebih aman, sementara klo artikel memang masih sangat rawan dalam pembajakan, gimana klo ga mau artikel kita dibajak juga? klo di MP kita bisa gunakan fasilitas akses, yang hanya mengijinkan kontak saja yang membacanya, atau klo bener2 paranoid dan super duper takut da yang copas tulisannya???? ya ga usah posting apa2 di inet, mending beli buku diary yang ada gemboknya deh
Terus terang untuk masalah hak cipta orang lain, aku punya 2 pandangan berbeda
1. Untuk musik mp3, film, software, buku dan hak cipta yang bersifat komersil, aku nggak terlalu ambil pusing, untuk mikirin hak cipta mereka, karena mereka bertujuan mencari keuntungan wajar jika ada orang yang berusaha ikut mengambil keuntungan dari mereka.
2. Untuk hak cipta yang bersifat personal, artikel pengetahuan, posting, atau karya visual berupa foto, gambar dan sejenisnya, aku sangat menghormati hak cipta personal mereka. Sebisa mungkin ketika aku ingin merepost ide mereka, aku menggunakan kata2ku sendiri.
Tentu saja karena yang aku cari gambarnya saja, aku tidak terlalu tertarik untuk repot2 membuka satu persatu lokasi dimana gambar tersebut berasal atau sekedar nyari ijin sama si empunya gambar buat ngesave tuh gambar di compie, toh tidak ada jaminan gambar tersebut asli milik yang punya situs.
Ketika aku menggunakan gambar2 tersebut dalam posting, kadang aku memang merasa perlu mencantumkan sumber dimana gambar itu berasal, tapi toh karena faktor puluhan keyword, ketidaksengajaan, sudah lama, mencari kembali jejak gambar tersebut sangat menyusahkan, daripada repot ngga bisa posting cuma buat nyari lagi link referensi tuh gambar dan berimbas pada tagihan warnet, mending langsung di post, klo lagi inget ya nulis di bawah gambar dicolong dari google. Dah titik
Seperti biasa gambar nyolong di google, kadang nemu di warnet, dikasih temen, bawaan toko, klo ternyata karya anda, punya simbah anda atau hak paten tetangga anda, mohon untuk tidak hanya menyalahkan diri saya saja, silahkan salahkan juga mbah google, browser, internet, warnet, ISP, toko komputer, tukang software, pedagang cd bajakan, sewa rental, DPR, partai, Undang - undang, presiden dan diri anda juga boleh
3 komentar untuk "Copas dan Etika"
ternyata saya pernah melihat tulisan tersebut di salah satu media sosial :(