Bukan Negeri Sampah
Berapa banyak barang elektronik/motor import yang berakhir sebagai sampah di negara ini? berapa banyak benda yang menjadi komoditas ekspor negara maju dipromosikan, dijual, dipakai dan akhirnya menjadi beban sampah di negara berkembang??? Ingat loh peniti aja kita masih ngimpor dari Cina kok!!!
SIkap asal bar ber yang jadi kebiasaan kita membuang sampah adalah faktor utama penyebab alam menjadi semakin tidak ramah kepada kita, terutama banjir yang ngga pernah lagi liat tempat, ntah tu dikuburan, perempatan sampe perumahan elite.
Sebetulnya lokalisasi TPA sampah dapat menjadi alternatif pengurangan dampak ketidaknyamanan kota dengan menghibahkan sampah mereka kepada daerah2, namun tentu saja hal ini sama saja ibarat memindahkan bangkai dari satu tempat ke tempat lain bukan menguburnya. Ketika nanti lokasi TPA sudah tidak cukup menampung kuota sampah tentu akan mencari tempat lain lagi untuk dijadikan TPA berikutnya.Padahal tanah yang telah digunakan sebagai TPA akan sulit memperoleh kesuburannya lagi, karena selain kandungan zat2 berbahaya yang mungkin terendap sekian lama juga karena banyaknya sampah yang tidak mampu diuraikan oleh tanah. Klo sudah begini siap siaplah kita meninggalkan ungkapan "gemah ripah loh jinawi"
Pemberdayaan sampah melalui program Reuse Reduce Recyce menurutku merupakan program jempolan yang dilakukan baik secara individu maupun kolektif untuk memberdayakan dan mengubah suatu produk menjadi renewable, dan berbasis kreatifitas, meskipun diakui mereka terlihat seolah berjalan sendiri sendiri. Kita tidak mungkin berharap terlalu banyak pada kemampuan mereka mengolah sampah menjadi barang2 yang nyeni, karena kemampuan merekapun terbatas baik dari segi jenis sampah yang bisa diolah, kemampuan produksi, fasilitas permodalan dan promosi.
Sayang pemerintah belum melihat ini sebagai sebuah peluang untuk mengentaskan kemiskinan sekaligus pengurangan sampah yang lebih terpadu, seharusnya pemerintah mau melihat persoalan sampah ini bukan hanya dimana kita akan membuangnya??dan sampahnya mau kita apakan klo dah ga bisa diapa2in???
Jika kita menarik ke hulu, negara dengan penduduk lebih dari 200juta jiwa adalah pasar yang sangat potensial untuk berbagai produk teknologi dari negara lain, penetrasi kendaraan bermotor dan barang2 elektronik yang masuk ke pasar Indonesia tentu bukan hal yang kecil, para vendor dari luar negeri dapat secara mudah menjual barang2 mereka kepada masyarakat lokal namun mereka tidak ambil pusing dengan masa depan produk mereka jika sudah memasuki masa kepunahan.
Pemerintah kita bisa saja menerapkan sistem kontrak yang mengharuskan para produsen alat2 elektronik dan motor tersebut memberdayakan produk2 usang mereka yang masih tertinggal di masyarakat
Piliha
Pilihan kedua mereka menyediakan fasilitas reuse, reduce recycling terhadap produk2 usang mereka biar ngga jadi sampah tidak terpakai, bisa saja mereka mendirikan pabrik mesin giling padi yang dibuat dari produk mesin motor usang. Atau mereka diharuskan melakukan partnership dan fasilitasi terhadap lembaga2 masyarakat atau individu yang melakukan pembuatan,pengolahan,pengembangan produk berbasis reuse reduce dan recycle
Nah klo sudah begitu kan asik, enak aja klo sampah jadi tanggungan warga dan pemerintah aja, sementara bakul2 itu ga ikutan mikirin negara kita jadi negeri sampah, lebih enak kalo sampah ga cuma jadi masalah kita bersama bangsa Indonesia tapi masalah kita semua yang hidup dari tanah air Indonesia, tapi kira2 kapan yah????nunggu aku jadi presiden aja x yah?????wakakakakakakakak
Posting Komentar untuk "Bukan Negeri Sampah"