Lebih Dari Sekedar Pelangi
Haruskah aku melewati setiap detik nafasku untuk selalu kupertentangkan denganmu??
Sedangkan aku tak memiliki cukup nafas untuk memenuhi semua mimpi yang telah kamu rangkaikan dalam megahnya cita dan cintamu
Dari setiap helaan nafasku terasa semakin berat bagiku untuk membaginya bersamamu
Bukan karena cinta atau terpaksa...
Melainkan betapa hatiku pun belum mampu memahami apa yang aku ingini
Bukan untuk membuatmu menangis dan terluka
Di setapak jalan yang kulalui selalu kujumpai setangkai duri yang akan menancap di sekujur tubuhku
Memenuhinya hingga aku tak lagi merasakan perih yang telah tertoreh
Andaipun yang kamu lihat mimpi kita tiada lagi sama, itu bukan alasan bahwa aku tidak mencintaimu
Aku hanya menguraikan dengan cara yang berbeda....
menempuh sudut jalan dan jeram2 yang tak pernah mampu kamu selami
Menghayati redamnya detik demi detik yang selang berganti
Tiada aku berkata2 hanya untuk membuatmu terluka
Tiada aku berucap hanya untuk menyayat setiap jengkal hatimu
Dan biarkan ia mengalir luruh membasuh setiap amarah yang bergejolak di pelupuk matamu
Aku tiada berharap menjadi sekedar pelangi yang sejenak menghiasi harimu lalu pergi
Aku tak pernah memimpikan jeritan2 hati yang terucap dari air matamu
Akulah langit dan bumimu, akulah realita dan mimpimu
Aku hanyalah aku, satu dan tak kan pernah terganti
Sedangkan aku tak memiliki cukup nafas untuk memenuhi semua mimpi yang telah kamu rangkaikan dalam megahnya cita dan cintamu
Dari setiap helaan nafasku terasa semakin berat bagiku untuk membaginya bersamamu
Bukan karena cinta atau terpaksa...
Melainkan betapa hatiku pun belum mampu memahami apa yang aku ingini
Bukan untuk membuatmu menangis dan terluka
Di setapak jalan yang kulalui selalu kujumpai setangkai duri yang akan menancap di sekujur tubuhku
Memenuhinya hingga aku tak lagi merasakan perih yang telah tertoreh
Andaipun yang kamu lihat mimpi kita tiada lagi sama, itu bukan alasan bahwa aku tidak mencintaimu
Aku hanya menguraikan dengan cara yang berbeda....
menempuh sudut jalan dan jeram2 yang tak pernah mampu kamu selami
Menghayati redamnya detik demi detik yang selang berganti
Tiada aku berkata2 hanya untuk membuatmu terluka
Tiada aku berucap hanya untuk menyayat setiap jengkal hatimu
Dan biarkan ia mengalir luruh membasuh setiap amarah yang bergejolak di pelupuk matamu
Aku tiada berharap menjadi sekedar pelangi yang sejenak menghiasi harimu lalu pergi
Aku tak pernah memimpikan jeritan2 hati yang terucap dari air matamu
Akulah langit dan bumimu, akulah realita dan mimpimu
Aku hanyalah aku, satu dan tak kan pernah terganti
Posting Komentar untuk "Lebih Dari Sekedar Pelangi"