Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Invation

Perjalanan pulang Cinderaja sebenarnya berlangsung mulus, hanya saja karena mobil carterannya mogok melulu hingga harus terlambat seminggu dari jadwal yang ada *), mending klo cuma ban bocor mah dia sudah ahli. Keadaan diistana semakin genting, beberapa kompi pasukan sudah membelot dan menganut mahoisme, mana media terlalu lebay memberitakan kasus ini sehingga semakin hari suasana makin saja mencekam, tidak hanya itu Cindelekong dan Cindenajong telah mengimpor 3 makhluk jadi2an dari dunia gaib, Cindepocong, Cindelbolong dan Cindelanak.

Cinderaja segera menemui Cindilserius guna menerima update informasi terkini, pasukan Cindelekong sudah menguasai kota terdekat dan bersiap menyerang ibukota. Cinderaja membagi tiga pasukannya untuk menghadapi pasukan Cindelekong, garda terdepan dipimpin oleh Cindesongong panglima paling gemagus yang dimilikinya, gampangnya biar dia mati duluan deh, sementara pasukan lapis kedua akan digawangi CindilSerius sementara kastil akan berada dibawah pengawasan Cinderaja. Sementara untuk mencegah hal2 yang tidak diinginkan Cinderaja mengutus satpamwati Cindegosip untuk mengungsikan ayam kesayangannya ke hutan dan menitipkan cincin kerajaan untuk diserahkan pada anaknya Cindelarass. Selepas briefing berangkatlah masing2 pasukan ke pos masing2.

Fajar menyingsing dari timur, ketika pasukan Cindelekong mulai mendekati ibukota, Cindesongong yang menjadi panglima terdepan malah masih malas2an ditendanya

+: Lapor panglima, pasukan musuh sudah mendekati batas kota kita harus segera bersiap
_ halah biarin aja dulu lagian pasukan maho ngapain ditakutin paling dijewer sekali udah kabur
+ Jadi gimana panglima pasukan disiapkan apa nggak?
- Ah ndak usah entar aja nunggu bakul burjo lewat kita sarapan dulu
+ Siap panglima

Dasar sombong Cindesongong tidak menyadari bahwa bakul burjo itu bisa jadi penyebab kekalahannya. Begitulah ketika bakul burjo lewat pasukan Cindesongong asik berebut menghabiskan dagangannya, akibatnya hampir seluruh pasukan merasakan gatal2 mual dan sakit perut, apa daya ketika kedua pasukan sudah berhadap2an yang terjadi adalah keributan di antara pasukan Cindesongong

@ Anjrit bau apa ini?
- Sorry gan ane kebelet nih mules rasanya
@ Bilang panglima aja perangnya dipending dulu, bener2 nih kagak nahan
- Lapor Panglima cem mana ini, pasukan rupanya keracunan sekarang pada menahan kentut dibarisan
+ Heloh kok bisa
- Ia nih panglima pasti gara2 keracunan burjo kadaluarsa
+ Oh nggak boleh kita harus berperang siapa lagi yang berperang klo kalian malah balapan boker?
- aduh maap, bukan saya tidak cinta negara tapi ini benar2 urusan yang tidak bisa diwakilkan

Pengawal langsung kabur menahan nafsu dan Cindesongong keluar tenda semprul ternyata pasukannya sudah habis semua, ada yang nggedor2 rumah penduduk, nongkrong dipinggir sawah, lari ke empang sampe sembunyi ke semak semak. Wah ketiwasan ini, di depan sudah terdengar cekakak cekikik trio setan yang menandai pasukan Cindelekong sudah bergerak merangsek.Tidak ada pilihan lain, mana mungkin panglima Cindesongon dikalahkan gerombolan banci. Akhirnya Cindesongong mempersiapkan pedangnya dan menaiki kudanya seorang diri menghadapi pasukan Cindelekong

Tidak berapa lama dia sudah berada dalam kepungan musuh.

Cindelekong: Heloh macam mana ini panglima kok ga bawa pasukan
Cindesongong: Eh sialan lu banci, ngeracunin pasukan gw okeh sekarang ayo rawe rawe rantas malang2 putung, tidak ada banci yang bisa mengalahkan Cindesongong
Cindelekong: Hahahaha orang kayak ente cukup ane ladenin pake satu pasukan, Cindemonyong!!!! ini jatahmu!! yang lain ayo maju

Pasukan Cindelekong bergerak maju dan mengejar sisa2 pasukan Cindesongong yang asik melaksanakan hajat. Cindesongong dan Cindemonyong pun mulai bertempur dengan gagah berani. Sayangnya Cindesongong meremehkan Cindemonyong dia berusaha menghindari serangan tombak Cindemonyong dengan merangsek masuk dan berusaha menikamkan pedangnya, dia lupa bahwa Cindemonyong memiliki jurusan kecupan biebier yang lebih mematikan dari air liur komodo, begitulah lepas dari mulut tombak Cindesongong malah jadi bulan2an dicipokin Cindemonyong. Akhirnya panglima gagah berani itu gugur dengan muka penuh liur, sisa sisa pasukannya pun lari tunggang langgang begitu kepergok boker oleh Cindelekong

Cindilseurieus yang menghadapi pasukan musuh masih full terheran2, kampret nih panglima masak ga ada musuh satupun kebunuh mana itu pocong masih idup pula. Huwah baiklah pasukan serang!!!!

Pasukan Cindilseurieus terlibat pertempuran hebat dengan pasukan Cindelekong, Cindilseurieus bahkan berhasil membunuh Cindelbolong dengan menutup lobang anginnya sehingga Cindelbolong kehabisan nafas, Cindelanak yang masih kecil langsung kabur gitu mendengar suara Cindilseurieus yang lebih nyeremin dari suara kakak2nya, tinggallah dia berhadapan dengan Cindelpocong, tapi susah karena Cindelpocong mampu menghindari serangannya dengan cara melompat2. Hadeh sial bener, masih mending klo Cindelpocong melawan, ini kagak dia ga bisa bawa pedang wong tangannya diiket, jadi dia cuma bisa menghindar sambil mengejek penyerang2nya, howalah bener2 useless tapi sukses bikin capek pasukan musuh. Pasukan CindilSeurieus semakin melemah karena terus2an dicipokin oleh Cindemonyong,

Cindemonyong yang melihat Cindilseurieus lengah bermaksud mencipoknya dari belakang, namun sayang Cindilseurieus mengendus bau mulut Cindemonyong dan segera menikamkan pedangnya kebelakang, tepat mengarah kearah bibir Cindemonyong. Cindemonyong pun meraung2 kesakitan dan dia memilih melarikan diri kehutan. Meskipun beberapa jendral musuh sudah dikalahkan namun pasukannya semakin kelelahan akhirnya Cindilseurieus memutuskan mundur ke istana.

Pagi berganti, ibukota kini telah jatuh ditangan Cindelekong dan Cindenajong, hanya tinggal istana yang masih terbebas dari pasukan mahoisme, gerbang istana sudah dikuasai musuh dan kedua pasukan bertemu di pelataran istana

Cinderaja: Hai Cindelekong kurang ajar hari ini aku akan membalas kutukanmu
Cindelekong: Hahahaha ya ampun raja jangan kuatir nanti klo aku yang menang kamu aku angkat jadi pelayanku yang paling seksi, akan kusembuhkan penyakitmu dengan tongkat ajaibku
Cinderaja: Huh sialan, Cindilseurieus kamu hadapi Cindepocong biar yang dua ini bagianku
Cindilseurieus: Siap yang mulia

Pertempuran dimulai, Pasukan raja semakin terdesak ke dalam istana, bahkan semakin lama mereka menguasai lantai dasar istana, Cinderaja dan Cindilseurieus terus mundur teratur ke tingkat tertinggi. Cindilseurieus yang sudah bete dikerjain Cindelpocong kemaren punya ide, dia menyuruh pasukannya mengepung Cindelpocong ke balkon, sementara raja terus didesak oleh Cindelekong dan Cindenajong. Keputusan Cindilseurieus tepat, karena asik ketawa ketiwi dan menghindari serangan Cindelpocong tidak menyadari klo dirinya salah lompat keluar balkon. Hahaha yo wis wassalam jatuh dari lantai tujuh.

Raja yang terus diserang Cindelekong dan Cindenajong pun terpojok di lantai teratas. Tiba2 raja melemparkan pedangnya ke lantai.

Cindenajong: Eh sudah menyerah lu?
Cinderaja: Kagak, hayoo kalo berani kita bertarung dengan tangan kosong
Cindelekong berujar pada Cindenajong: Ini bagianku, kamu kebawah hancurkan sisa2 pasukan raja, biar aku tuntaskan dendamku bawa tongkat sihirku

Cindenajong pun meninggalkan Cindelekong berdua2an dengan Cinderaja, huh sialan aku ga boleh ikutan trisum

Tinggallah Cindelekong dan Cinderaja beradu kejantanan, keduanya terlibat perkelahian serius, dari adu jotos, adu panco, saling keplak, saling meludah, cakar2an, sampe cubit2an. Ternyata keduanya sama2 sakti mandraguna, sudah masuk ronde ke dua belas masih belum ada yang kalah KO, akhirnya pertarungan berlanjut dengan perang saling mengilikitik, jyan ora mbejaji tenan, namun justru karena Cinderaja menggunakan baju zirah sementara Cindelekong dengan seragam kemahoan, maka Cindelekonglah yang kalah, dia tidak tahan dikilikitikin Cinderaja sampe pipis dicelana, dan ketika dia terhuyung2 kebelakang dia terpeleset dan tubuhnya jatuh diatas pedang Cinderaja tamatlah riwayat Cindelekong.

Pasukan Cindelekong akhirnya berhasil dipukul mundur, namun keberadaan Cindenajong dan tongkat Cindelekong tidak pernah ditemukan, pasukan telik sandi kerajaan gagal memantau keberadaan Cindenajong pasca invasi. Raja kemudian meminta bantuan interpol FBI dan densus lapan lapan x aja Cindenajong nyamar jadi Nurdin Halid.

Dimana Cindenajong berada? dan apakah raja akan sembuh dari sipilis? mbuh ya

gambar dari sini
*) alesane penulise dink, dasare keset

Posting Komentar untuk "Invation"