Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sumpah (serapah) pemuda

Berbangsa satu berbahasa satu bertanah air satu Indonesia

Apa itu sumpah pemuda? generasi kita hanya mengenalnya lewat text book pelajaran sejarah di sekolahan, sesekali digaungkan lagi setiap menjelang akhir oktober, sisanya, lebih banyak pemuda bersumpah serapah dijalanan....

Entah untuk memaki orang yang tidak seide dengan dia, atau sekedar meluapkan kekesalan diri sendiri. Bahkan tidak jarang pemuda2 kita lebih banyak menggunakan jargon "senggol bacok" Baik untuk yang merasa keinjek kakinya atau cuma merasa mendengar ada orang yang nginjek temennya.

Yang demo dijalanan, kok kayaknya ga asik klo ga bakar ban, bikin macet jalan, dan adu otot sama polisi, padahal sama juga polisi yang turun paling juga seusianya, masih bisa dibilang temennya, tetangganya, kakak pacarnya dan sebagainya, tapi ga kepikiran gitu ya? pokoke prinsip senggol bacok masih tetep nomer wahid. Yang nonton konser sama bola, ealah ga jauh beda. Tolong anak muda, jangan bawa2 kekerasan atas nama kesejahteraan rakyat, sportifitas apalagi moral agama. Tidak ada dari ketiganya yang sejalan dengan kekerasan.

Toh sebeda bedanya saya dan anda, klo sehari ga nemu nasi tetep aja ngerasa ngga makan, jadi kita masih sama, sama2 cucu mbah Adam, hidup di nusantara. Mungkin dulu simbah kita juga pernah gendong2an biar ga ketembak sama Belanda.

Bukankah hari ini generasi kita sebenarnya juga berhadapan dengan penjajahan, sama seperti mereka yang mengucapkan sumpah pemuda 82 tahun lalu?? pemulung, pengamen, trantib, pedagang asongan, mahasiswa, pelajar, guru, pegawai, bos, semua sama, berhadapan dengan musuh yang sama seperti dulu, bedanya media penjajahan hari ini lebih luas, tidak hanya menjajah fisik dan dompet saja melainkan juga menjajah pemikiran dan ketergantungan kita.

Ya kita dijajah oleh teknologi dan kemajuan zaman

Kekayaan kita lebih banyak dieksloitasi oleh bangsa lain, sedangkan sampah2nya dikirim kembali dalam bentuk barang elektronik murah meriah.

Klo dulu Cina maju setelah menemukan kertas, barat menyusul dengan penemuan Guttenberg, dilanjut penemuan mesin uap james watt, lalu ketika internet muncul kenapa ekses negatifnya begitu banyak bagi pemuda???

Memang tidak sedikit pemuda kita yang sukses dari dunia internet, penulis2 buku yang mengawali dari dunia blogging, adsenser, affiliate marketer. Tapi lebih banyak lagi justru pemuda kita yang terjebak menjadi pecandu teknologi.

Mulai dari jaman PS one, Counter Strike sampai Point Blank, remaja kita lebih bnyak yang jadi korban kecanduan teknologi, salahkah??? sementara teknologi diciptakan untuk mempermudah hidup manusia.

Kesalahan kita mungkin hanya tidak menggunakan teknologi sesuai kebutuhan saja, beberapa tahun lalu ketika peredaran handphone mulai berkembang, anak2 muda kita lebih doyan es em es an daripada belajar, dan sekarang meningkat dari BBMan, fesbukan de es be. Toh penggunaan teknologi berlebih ternyata menjadikan kita dikuasai teknologi, ada yang hilang jika sehari saja koneksi internet putus, hape ngadat, pulsa habis.

Pada akhirnya pemuda kita (termasuk saya) memang menjadi bagian dari konsumen teknologi, yang repot adalah ketika teknologi kemudian menjadi budaya urban, ga gaul klo ga punya hape, ga punya fesbuk, ga punya BB, dibilang ga trendy lah, ga alay lah. Tapi apa untungnya ketika pada akhirnya kita menjadi korban kejahatan teknologi? penculikan dan trafficking melalui jejaring sosial, korban iklan provider seluler, pemalsuan akun, hacking, cracking, carding.

Haiyah

Bukankah tidak semua orang butuh teknologi semacam itu? anak jalanan ga butuh akun fesbuk, petani tidak butuh blekberi, anak sekolah ga semua butuh hape, tapi kenapa harus ada dikotomi punya dan ga punya, ini gaul ini engga, ini modis ini engga, toh gaul dan modis butuh biaya, mending biaya sendiri kalo ujungnya cuma nodong orang tua??


Tinggalkan dulu sumpah serapah antar pemuda, mari bersama menghormati sumpah para simbah di zaman penjajah, bahwa kita masih tetap akan setara, saling membantu sesama sodara. Selamat Hari Sumpah Pemuda

Posting Komentar untuk "Sumpah (serapah) pemuda"