Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rezeki itu selalu ada

Ungkapan tidak sehat yang mungkin sering kita dengar adalah "Nyari yang haram aja susah apalagi yang halal??". Wajar ketika manusia mulai berkeluh kesah tentang kehidupannya, maka muncul niatan2 untuk melakukan kecurangan2 dalam usahanya, entah dalam bentuk melakukan kecurangan timbangan atau menggunakan waktu kerjanya untuk bermain2.

Beberapa bentuk kecurangan itu kadang hanya bersifat merugikan dalam ukuran materi namun ada juga yang sampai merugikan dalam ukuran yang tidak bisa dihitung dengan finansial. Kesempatan untuk berlaku curang memang selalu terbuka lebar apalagi dalam kondisi dimana tidak ada aturan2 yang ketat yang mampu menekan tindak kecurangan ini.

Sebutlah dari yang terkecil seperti pengurangan timbangan, korupsi waktu, terus membesar sampai kasus uang palsu, penipuan berkedok arisan, gendam dll, karena sistem pengawasan hukum kita kurang baik maka kasus ini semakin terbiasa terjadi di lingkungan kita.

Namun yang paling parah tentu tindak kecurangan yang memiliki kemungkinan menghilangkan nyawa orang, lihat saja berita gas meleduk yang ga pernah absen tiap hari di pemberitaan, meskipun pertamina sudah menjamin akan memberikan ganti rugi pada konsumen gas dengan call centre 500000 tetap saja masih banyak pengguna gas yang harus kehilangan waktu, harta dan nyawa karena kasus ini.

Meski mungkin saja dari pihak pertamina sudah melakukan quality control yang ketat namun klo orang2 kita masih hobby nginfus gas dari tabung 3 Kg ke 12 Kg tetep aja masyarakat yang jadi korbannya. Adalagi orang yang hobby memalsukan miras, malsu pil koplo, jal kalo udah gini pasal yang dikenakan ke pelaku apaan tuh??? peredaran minuman keras/narkoba apa penipuan terhadap konsumen (barang haram)???

Apakah pola pikir masyarakat kita begitu rusaknya sehingga dengan kesadaran penuhnya tetap melakukan kecurangan yang memiliki potensi besar menghilangkan nyawa orang?? bukankah dengan mencurangi timbangan, mbajak VCD porno, malsu duit sudah dijamin oleh ulama2 kita bakal dimasukin ke neraka? kenapa juga masih bela2in nyeret nyawa orang???

Meskipun dalam realita sekitar kita masih banyak orang, mungkin juga kita mengenal orang2 yang melakukan seperti itu ternyata masih banyak rezeki halal yang sebenernya selalu disediakan untuk kita.

Beberapa waktu yang lalu, ada seseorang yang menghubungiku untuk ikut bisnis yang aku jalankan, dia meyakinkan aku klo dia sudah melakukan transfer ke rekeningku sebagai ganti modal untuk bisnis yang akan dijalankan, sayangnya satu2nya yang tersisa dari rekeningku cuma kartu ATM, sedangkan buku tabungan sudah raib entah kemana, jadi aku nggak bisa mengecek ada tidaknya bukti transfer. Ternyata setelah aku cek saldo ATMku tidak menunjukkan adanya peningkatan, tadinya aku berprasangka baik saja mungkin ada sesuatu hal yang membuat orang tersebut ngga jadi transfer, dia meminta aku buat ketemu di rumahnya tapi setelah tanya2 orang sekitar tidak ada orang dengan nama tersebut dan nomer hapenya ga aktif.

Sialnya waktu itu kondisi keuanganku lagi kepepet, ditambah pelanggan yang kabur bawa modal, saldo ATM sudah tidak memungkinkan untuk ditarik, tapi entah kenapa aku merasa pengen ngecek ATM, dan setelah kucek Alhamdulillah saldo ATMku bertambah, meskipun tak sebanyak modal yang hilang minimal uang itu bisa aku tarik untuk sisa bulan.

Hampir sebulan ini aku menjalankan bisnis yang baru, dilihat dari omset harian rasanya belum mencukupi untuk sekedar menutup modal dan menggaji karyawan, tapi yang aku heran meskipun omset dan transaksiku tidak seberapa, selalu ada sisa uang yang tidak pernah masuk dalam hitung2an, baik dari modal awal yang di stok pagi, sisa belanja maupun keuntungan penjualan. Klo dipikir2 dari anggaran dan pemasukan uang itu seharusnya tidak ada, tapi entah kenapa setiap hari selalu ada uang ajaib yang tersisa dari perhitunganku.

Karyawanku sendiri selalu angkat bahu klo aku tanya dari mana asal muasal duit ini? mungkin saja ada kembalian yang lupa dikasihkan sama pembeli. Tapi dia cuma menggeleng, dan belum pernah ada pelanggan yang balik lagi buat nanyain uang2 itu.

Pada akhirnya aku berkesimpulan klo uang itu adalah uang rahmat/uang barokah/uang titipan dari Allah, rezeki yang sengaja Allah perlihatkan padaku, supaya aku tidak berkecil hati dengan bisnis yang baru aku rintis, biar tetap semangat dan terus bersyukur. Dan percaya klo rezeki halal itu ada!

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." QS. Az Zukhruf : 32

Posting Komentar untuk "Rezeki itu selalu ada"