Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cintaku adalah ketulusan bukan kesempurnaan

"Aku mau kamu jadi pacarku lagi"
"Aku ga bisa Ka, kamu kan tau sekarang aku dah jadian ma Danu"
"Tapi kamu sayang aku juga kan Vi?"

Evi cuma mengangguk lemah. Sebenarnya sejak dulu hatinya memendam rasa pada Raka, mereka pernah bersama meski tidak untuk waktu yang lama, tapi entah mengapa Raka kemudian memilih meninggalkannya demi wanita lain. Karena alasan itulah Evi memutuskan menerima Danu mengisi kekosongan harinya.

Hari berlalu dan musim berganti, kisah Raka pun kandas, Raka akhirnya datang kembali padanya dan mengucapkan cinta untuknya, sesuatu yang telanjur terlambat untuk disetujui oleh Evi. Evi masih memendam rasa untuk Raka tapi ia sudah memiliki Danu.

"Ka, kamu masih inget kenapa dulu aku ga pengen kita putus?"
"Ia aku masih inget kok"
"Sekarang yang aku takutkan terjadi juga Ka, salah satu dari kita sudah memiliki pengganti, sedangkan yang lain akan datang dan meminta kita kembali bersama seperti dulu. Aku ga tau Ka siapa yang harus aku pilih?"
"Aku ingin memilihmu tapi aku ga mungkin menyakiti Danu"

Kata demi kata yang keluar dari mulutnya semakin mengiris perasaan Evi. Tak mudah baginya melihat Raka menempatkannya di posisi ini, sementara ia masih menginginkannya.

"Vi... kamu ga usah takut Vi, gimanapun caranya aku akan dapetin kamu dari Danu... Kamu percaya kan ma aku? kamu masih sayang kan sama aku?"

Evi mengangguk cepat dan berulang, air matanya terus mengalir membasahi pipinya... Ini sama sekali bukan sesuatu yang mudah baginya, terbayang di matanya bagaimana ia akan menghancurkan dan membunuh cinta salah seorang diantara dua lelaki yang mencintainya.

***********************************************

"Jadi itu maksudmu?" kata Danu menahan emosi
"Ia Nu, aku dah ngomong sama Evi, dan Evi juga masih cinta sama aku Nu"

Danu terkejut, secepat kilat ia mengalihkan pandangannya dengan cepat ke arah Evi, mencari kepastian ucapan Raka. Dadanya bergemuruh kencang, Tatapannya begitu tajam ke arah Evi. Evi hanya menunduk memalingkan muka dari tatapan itu. Rapuh...

"Bener itu Vi? JAWAB AKU VI !!!"
"NU, LU GA USAH TERIAK2 SAMA EVI DI DEPAN GUE"
"Ooooohhhh... denger yah Ka, biarpun lo masih cinta sama Evi dia masih pacar gw dan gw ga akan lepasin dia"
"Kita liat aja Nu, lu apa gw yang dipilih sama Evi"

Mereka berdua memandang Evi bersamaan, Evi cuma bisa menutupkan tangannya ke mulutnya berusaha menutupi tangisannya yang ingin memecah belah dunianya.

"Maafin aku Dan, Ka, aku ga tau harus milih siapa diantara kalian, aku ga bisa, aku sayang sama kalian berdua, aku ga pengen salah satu dari kalian terluka"

Raka mengangguk2 kecil dan berpaling pada Danu

"Gini aja Nu, kita bersaing sekarang, lo dan gw, pemenangnya yang berhak dapetin Evi, terserah lo mo bersaing dalam bentuk apa gw terima, yang pasti gw akan ngalahin lo, itu cara yang adil buat kita bertiga"

Danu memalingkan muka lagi ke arah Evi

"Aku pengen tau apa jawaban kamu Vi?"

"Aku ga tau Nu, aku ga pengen menyakiti kamu atau Raka, tapi aku tahu kalian berdua sama2 mencintaiku, aku yakin tak satupun dari kalian ingin menyakitiku, aku serahkan keputusan pada kalian berdua, siapapun yang nanti mendapatkan aku, aku tahu aku pantas mencintainya karena dia begitu mencintai aku"

"Jadi gimana jawaban lo Nu? kita bersaing?"

Danu menatap lekat2 mata Raka, lalu tersenyum tipis,
"Engga Ka, gw ga mau bersaing sama lo. Klo lo sayang sama Evi gw ngalah"
"Vi, kamu ga usah takut buat memilih, kamu boleh balik sama Raka klo memang itu mau mu aku ga akan menghalangimu"

Raka tersenyum senang, ga nyangka ternyata Danu bakal semudah ini ditakutinya, aaaah itu tidak lagi penting, yang terpenting baginya Evi akan kembali kedalam pelukannya.

Danu berjalan menjauhi Raka dan Evi, ia tak sekalipun menatap Evi, pandangannya lurus ke depan, sinar matanya terasa dipikuli beban yang begitu berat... Evi menatap dalam2 punggung Danu yang terus menjauh. Hatinya ingin berlari dan memeluk Danu dan mengucapkan kata maaf yang sebesar2nya. Tiba2 tubuh itu berhenti sejenak dan memutar badan menatapnya begitu dalam.

"VI, SELAMANYA AKU GAK AKAN MENJADIKAN KAMU BARANG TARUHAN!!! KARENA AKU SEORANG LAKI-LAKI YANG BENAR-BENAR MENCINTAI KAMU APA ADANYA"

Posting Komentar untuk "Cintaku adalah ketulusan bukan kesempurnaan"