Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sang Penakluk Malam

Bersimpuh di balik kehangatan embun yang meretas erat di selubung bumi

Kerinduan akan secercah lentera menghelakan nafas surgawi

Beranjak dari keheningan sebuah peninggalan sang mentari

Aku beradu dalam kelumpuhan pekatnya kisi kisi hati

Biduk iramaku yang tersembunyi

Mengharubiru segala kehampaan yang membumbui hari

Jalanku tak lagi panjang untuk mu menemani

Tapi kini di penghujung hari

Selalu ada noktah merah perigi

Memakan usang segala bentuk peninggalan musim semi

Inikah tempatku terbaring diatas altar cinta yang suci???

Ditinggalkan dan dihempaskan kecantikan seorang putri

Kisahku tak kan lagi harum di pagi nanti

Hanya lumur berdarah darah di pucuk2 melati

Pun kan cepat menguap teriknya sang mentari

Aku bukan pahlawan di siang hari

Di kegelapan yang telah aku lewati

Aku berharap bertemu kisah cinta para bidadari

Mengajakku dalam tarian cinta tak terhenti

Tapi selalu tidak malam ini

Tidak kali ini, tidak saat ini

Mungkin di lain hari

Saat aku terbangun lagi di tenggelamnya hari

Menaklukan malam2 panjang di penghujung hati

Posting Komentar untuk "Sang Penakluk Malam"